Mahasiswa aktif UIN Syarif Hidayatullah Jakarta. Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia.

Apakah Trauma Midah Menjadi Penyebab Kesalahan Berulang?

Rabu, 28 Mei 2025 16:08 WIB
Bagikan Artikel Ini
img-content
Perjuangan Seorang Ibu dalam Novel Midah Si Manis Bergigi Emas Karya Pramoedya Ananta Toer
Iklan

Pembahasan mengenai keputusan terakhir Midah. Apakah hal itu benar? Atau justru pemicu kesalahan berulang?

Midah Si Manis Bergigi Emas adalah novel karya Pramoedya Ananta Toer yang terbit pertama kali pada tahun 1955. Novel ini menceritakan tentang seorang gadis bernama Midah, yang hidup dalam keluarga dengan agama yang kuat. Midah dan ayahnya sering mendengarkan lagu Arab yang dinyanyikan Umi Kalsum. Sang ayah juga terkenal sebagai orang yang taat agama dan bersikap baik pada karyawannya. Oleh karena itu, ayahnya disegani oleh orang-orang di sekitarnya.

Novel ini pada awalnya menceritakan kasih sayang yang ayah Midah berikan hanya untuknya seorang. Hal ini dikarenakan Midah adalah anak satu-satunya. Namun, seiring berjalannya waktu, ayahnya merasa ragu dengan keyakinannya perihal cukup hanya dengan Midah saja. Keraguan tersebut berakhir pada banyaknya anak yang ia miliki, dan tak hanya Midah seorang.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Perannya sebagai anak pertama membuat dirinya terabaikan. Kasih sayang yang semula hanya miliknya kini tak terasa lagi. Akibat kehilangan kasih sayang yang selama ini ia miliki, Midah akhirnya berteman akrab dengan rasa bosan. Perasaan tersebut membuat dirinya memutuskan untuk mencari kebahagiaannya sendiri. Rasa bahagia akhirnya muncul saat ia melihat para penyanyi keroncong di jalan. Sayangnya, kebahagiaan tersebut tak berlangsung lama. Sang ayah tanpa sengaja mengetahui kesukaannya tersebut. Murka ia dapatkan. Cacian dilontarkan padanya. Berkat murka dan cacian tersebut perasaan kecewa pada ayah, semakin besar dalam hatinya.

Usai kejadian tersebut, Midah pada akhirnya dinikahkan oleh seorang pria kaya, yang menurut ayahnya paling baik untuk Midah. Beberapa saat setelah pernikahan tersebut, saat Midah dalam keadaan mengandung, Midah akhirnya mengetahui jika suami yang selama ini bersamanya ternyata memiliki banyak istri, tak hanya dirinya seorang. Akibatnya, Midah memutuskan untuk meninggalkan suaminya dan hidup di jalanan sebagai penyanyi keroncong.

Selama hidup di jalanan, banyak rintangan yang ia hadapi. Dilecehkan, dimaki, direndahkan, bahkan diusir oleh kelompoknya. Pengusiran dirinya dari kelompoknya membuat ia bertemu dengan Ahmad, pemuda yang membantunya untuk menyanyi di radio. Berkat bernyanyi di radio banyak yang mengenalnya. Ia pun akhirnya jatuh cinta pada Ahmad, sampai ia mengandung anak Ahmad.

Pada akhir cerita, Midah akhirnya kembali ke rumah. Ia dan orang tuanya saling melontarkan maaf. Baik ia dan orang tuanya, keduanya sama-sama memaafkan kesalahan masa lalu. Sstelah berpikir dengan matang, Midah juga mengakui kehamilannya. Ibu dan ayah Midah menerima hal tersebut, dan siap menghadapi konsekuensinya bersama. Tapi, berbeda dengan ibu dan ayahnya yang menerima Midah, Midah justru malu dan tidak terima jika kedua orang tuanya harus menanggung kesalahannya. Cerita berakhir dengan kepergian Midah bersama anak dalam kandungannya, dan meninggalkan anak pertamanya, Rodjali, bersama kedua orang tuanya.

Keputusannya untuk tidak membebankan orang tuanya mungkin terkesan benar dan tepat. Namun, apakah keputusan Midah untuk meninggalkan Rodjali yang merupakan anaknya sendiri adalah hal yang tepat? Bukankah Midah sendiri terjun ke dunia yang cukup bebas karena kelalaian orang tuanya? Meski orang tuanya akan mendidik Rodjali dengan baik dan lembut, namun tetap saja mereka berdua bukan orang tua Rodjali. Kasih sayang orang tua sangat lah penting untuk anaknya. Jadi, apakah kesalahan orang tua Midah akan berulang pada Midah? Akankah Rodjali merasakan hal yang sama dengan yang Midah rasakan? Kekecewaan dan rasa tidak suka mungkin saia muncul dalam diri anaknya kelak, sangat mengetahui ibunya meninggalkannya.

 

 

 

 

 

 

 

 

 

Bagikan Artikel Ini
img-content
Alifa Zakiya Azmi

Penulis

0 Pengikut

Baca Juga











Artikel Terpopuler

Artikel Terbaru

img-content
img-content
img-content
Lihat semua

Terkini di Analisis

img-content
img-content
img-content
Lihat semua

Terpopuler di Analisis

Lihat semua